Pemanfaatan Hasil Hutan Indonesia
Pemanfaatan Hasil Hutan Non Kayu
Industri kayu sangat menguntungkan dan penggunaan sumber daya tumbuhan Indonesia tampak lebih nyata. Jumlah ekspor kayu dan kayu lapis sepuluh juta meter kubik per tahun, setara dengan sekubus kayu berukuran dua kali panjang lapangan sepakbola. Sumber kayu Indonesia secara umum menghasilkan jutaan dolar Amerika, dan sementara itu tercipta ribuan lapangan kerja bagi pekerja Indonesia. Namun dibalik keuntungan dari hasil hutan kayu tersebut terjadi suatu peristiwa yang sangat memprihatinkan yakni nilai kerusakan lingkungan yang sangat tinggi.
Di samping industri kayu, juga terdapat perdagangan hasil hutan lain seperti rotan, getah, tumbuhan obat, dan bambu yang secara umum lebih dikenal sebagai hasil hutan non kayu. Di lihat dari manfaat yang dapat diberikan hasil hutan non kayu tersebut mampu memberikan manfaat yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan manfaat yang dapat diberikan hasil hutan kayu. Seperti bambu yang dikumpulkan dari tumbuhan liar dan digunakan secara luas di Indonesia untuk bahan bangunan, penyangga bangunan, tempat air dan pipa saluran, tabung masak, keranjang, tikar, senjata, penangkap ikan, alat musik, dan sebagai salah satu sumber bahan baku bubur kayu dan kertas, sementara rebung mudanya dapat dimasak sebagai sayur yang sangat berguna untuk kesehatan. Contoh lainnya adalah tumbuhan obat, yang sering digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan pengobatan berbagai macam penyakit secara tradisional. Sedangkan produk getah-getahan yang dihasilkan beberapa jenis tanaman juga sangat berguna dan sangat berpotensi untuk dijadikan sumber pendapatan negara seperti resin, terpentin dan latex, serta berbagai jenis hasil hutan non kayu lainnya.
Komentar
Posting Komentar